Akhir tahun lalu saya sedang menyusun kurikulum pendidikan untuk homeschool anak saya Naoki, dalam menyusun kurikulum ini saya dan suami berniat memasukan konsep pendidikan islam dalam kurikulum sebagai panduan menanamkan pendidikan karakter dan juga pendidikan agama. Kami pun mencari-cari beberapa referensi buku pendidikan islam. Ada beberapa buku yang saya baca, salah satunya buku PROPHET PARENTING karya DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid. Buku panduan pendidikan islam ala Rasulullah SAW yang sangat lengkap pembahasannya,  namun sayangnya buku ini terlalu berat buat saya yang kurang biasa membaca buku sejenis kitab. Hingga kemudian saya dapat info bahwa PUSTAKA RMA sedang launching buku baru, buku RUMAHKU MADRASAH PERTAMAKU. Sekilas dari sinopsisnya buku ini sesuai dengan buku yang sedang saya cari, yaitu membahas konsep pendidikan islam dalam keluarga dan berbagai hal teknis dalam menjalankannya namun pembahasannya  disajikan secara ringkas dan ringan. Di #ReviewBukuPrenting bagian kedua kali ini saya akan mereview buku ini, simak lengkapnya berikut ini ya:

Informasi umum :
Judul buku : Rumahku Madrasah Pertamaku

Diterjemahkan dan diintisarikan dari buku:  Daurul Bait fi Tarbiyah Ath-Thifl Al- Muslim

Penulis : Dr. Khalid Ahmad Syantut

Penerjemah: Iman Maltin,Lc.M.Pd.

Penelaah Ahli: Ust. Endang Setiawan, Al-Hafizh

Tahun terbit : Cetakan Pertama, Desember 2018

Penerbit: Maskana Media, Imprint Pustaka Rumah Main Anak

Isi buku :

Buku Rumahku Madrasah Pertamaku merupakan terjemahan dari buku karya Daurul Bait fi Tarbiyah Ath-Thifl Al- Muslim (Peran Rumah dalam Pendidikan Anak Muslim)  . Buku ini menjelaskan secara detail tentang peran rumah dan keluarga dalam mendidik anak, disertai pula langkah-langkah praktis dalam pelaksanaannya. Buku ini terbagi dalam 8 bab yang secara detail berisi hal-hal berikut ini:

1. Bab 1

Menjelaskan tentang apa dan bagaimana pendidikan islam itu, dimulai dengan penjelasan tentang fitrah anak, pentingnya membangun fondasi karakter anak melalui pendidikan, bagaimana mengoptimalkan pendidikan pada fase usia dini, pentingnya peran ayah dalam menjalankan pendidikan dirumah dan masih banyak sub bab yang memberi penjelasan lengkap tentang konsep pendidikan islam

2. Bab 2-6

Membahas tentang bagaimana mengasah kecerdasan ruhiyah , menumbuhkan akhlak karimah, mengembangkan jiwa sosial, mendidik kecerdasan finansial, dan menumbuhkan jiwa partiotisme dalam diri anak. Pembahasan pada 5 bab ini tidak hanya menjelaskan secara teori namun juga berisi penjelasan langkah-langkah secara teknis pada tiap fase usia anak.

3. Bab 7

Membahas tentang fenomena sekolah dimasa kini, cara selektif memilih sekolah untuk anak hingga bagaimana membangun relasi pendidikan di rumah dan disekolah agar dapat bersinergi bersama mewujudkan generasi islami.

4. Bab 8

Berisi penjelasan teknis bagaimana menyusun aktivitas pendidikan dirumah seperti mengadakan majelis atau pengajian rutin keluarga, aktivitas selama ramadhan, membuat perpustkaan keluarga hingga pembahasan boleh tidaknya televisi didalam rumah.

Kesan terhadap buku:

Setelah membaca buku ini kesan pribadi yang saya dapat adalah sesuai dengan sinopsisnya yaitu ringan tapi padat berisi. Mungkin karena sebelumnya sudah membaca tentang konsep pendidikan islam dalam buku PROPHET PARENTING, ketika membaca buku ini banyak sekali pembahasan yang serupa. Hanya saja dibuku RMP dibuat seperti ringkasan, misalnya ketika membahas tentang memberi hukuman fisik kepada anak, kesamaan dari kedua buku adalah bahwa memberi hukuman fisik ke anak hanya boleh diberikan ke anak yang sudah berusia 10 tahun, dalam buku RMP diberikan penjelasan singkat tentang teknis hukumannya, sedangkan dibuku prophet parenting lebih detail lagi pembahasannya bahkan ke sampai jenis alat yang digunakan, cara memukul, bagian mana yang boleh dipukul dan detail lainnya.

Meskipun mirip seperti ringkasan namun menurut saya buku ini justru bisa menjelaskan tentang teknis pelaksanaan pendidikan islam secara lugas, yang jarang saya temukan dibuku lainnya. Di buku ini benar-benar dijelaskan langkah-langkah teknis yang singkat tapi aplicable untuk dicoba diterapkan pada anak anak. Contoh pada pembahasan tentang bagaimana cara mengembangkan jiwa sosial anak, pada sub bab melatih adab dan etika sosial anak usia dini setiap adab diberikan step-step praktis cara melatihnya. Detailnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Disetiap bab juga tidak hanya disertai cara atau langkah penerapannya tapi juga berisi penjelasan tiap fase usia. Misalnya untuk melatih ruhiyah anak pada usia 0-2 tahun salah satu caranya adalah dengan memperdengarkan adzan dan iqamah ditelinga bayi ketika baru lahir, lalu di usia 3 tahun cara mendidik ruhiyah anak dengan memberi teladan sikap baik orang tua sehari- hari, setiap fase usia berbeda caranya. Menurut saya ini bagus sekali karena terkadang meskipun orangua sudah tau cara melatihnya namun bingung diusia berapa bagusnya cara tersebut diterapkan ke anak. Buku ini insya Allah bisa menghilangkan kebingungan tersebut.

Selain itu buku ini juga cocok dibaca oleh semua kalangan, bahkan untuk orangtua yang bukan tipe bookworm pun bisa membaca buku ini. Mengapa? Karena selain isinya dan pembahasannya ringan, disetiap halaman juga disertai ilustrasi menarik, jadi insya Allah ayah bunda  tidak melulu melihat tulisan saja , ada gambar-gambar menarik yang menyegarkan mata serta quote-quote sarat nilai yang bisa jadi reminder untuk kita. Contohnya bisa dilihat dibawah ini: