Review 4 buku parenting paling recomended versi Ibuk Naoki

IMG20190307102832Awal saya mengenal buku parenting adalah berangkat dari kegelisahan saya sejak diamanahi mengandung putra pertama saya naoki. Sejak awal hamil saya sudah niatkan mau belajar jadi orangtua visioner. Tapi dulu cuma jadi niat, belum ada aksi nyatanya.  Buku – buku yang saya baca hanya tentang buku kehamilan dan menyusui. Mungkin karena merasa belum butuh, anak belum lahir dan belum bisa diaplikasikan jadi saya belum tergerak untuk belajar dan membaca tentang  parenting. Sampai pada naoki usia menjelang satu tahun, setelah bergabung dengan grup facebook PARENTING WITH ELLY RISMAN AND FAMILY ,saya jadi bersemangat untuk memulai belajar ilmu parenting.

Dalam grup tersebut, anggota keluarga Bu Elly  sering sharing artikel tentang parenting dan ada konsultasi dari para orangtua. Saya membaca dan menyimak   banyak tanya jawab orangtua tentang permasalahan pengasuhan sehari-hari. Dari menyimak tersebut kemudian saya jadi tahu, Oh ternyata begini baiknya jadi orangtua itu, oh ternyata begini ngadepin anak kecil saat rewel, oh begini ternyata agama mengatur tentang pendidikan anak. Dari grup tersebut kemudian saya juga menjadi paham bahwa kalau mau jadi orangtua yang baik itu butuh ilmu, butuh wawasan dan praktik nyata . Jadi saya harus belajar dari sekarang sebagai bekal, tidak belajar SKS atau belajar pas udah kejadian. Kalau belajar dengan cara begini biasanya malah sering panik duluan dan banyak gagal.

Dalam perjalanan saya belajar tentang parenting, sumber belajar paling utama adalah dari buku, karena kebetulan saya senang membaca. Sumber belajar lain biasanya saya belajar dari artikel influencer parenting di instagram dan  facebook, beberapa kali juga ikut workshop dan seminar parenting. Nah untuk buku karena kebetulan banyak teman-teman dii nstagram yang meminta dibuatkan list review buku parenting maka berikut ini coba saya buatkan review singkatnya. Untuk #ReviewBukuParenting bagian pertama ini saya akan tuliskan 4 buku yang paling awal saya baca. Yang menurut saya recomended. Yang teorinya memang benar-benar saya berhasil praktikan ke naoki. 

  1. Parenting ++

Buku pertama yang saya baca adalah buku Parenting++ yang ditulis oleh Bu Elly Risman dan Family, seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, berkat bergabung dan sering membaca artikel dan tanya jawab digrup saya jadi lebih melek parenting dan akhirnya membeli bukunya. Buku ini menjadi semacam gerbang awal saya belajar ilmu parenting. Buku ini berisi kumpulan artikel pilihan yang pernah dishare digrup tersebut. Artikel-artikelnya semuanya inspriratif. Ada artikel tentang pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Jadi mendidik anak tidak hanya tugas ibu, ayah perlu terlibat juga . Ada artikel yang membahas mengapa jadi ibu harus pintar. Ada artikel tetang betapa pentingnya membangun kedekatan orangtua dengan anak hingga anak dewasa.  Ada artikel tentang bagaimana mengatasi bullying pada anak. Dan ada satu artikel yang menjadi favorit saya yaitu yang berjudul MUSIM, artikel ini membahas tentang bagaimana Bu Wina Risman menggambarkan kelelahannya menjalani hari-harinya sebagai ibu dengan 3 anak. Bagaimana ia tetap harus ihklas berjuang menjalani perannya sebagai ibu disaat bersamaan sebenarnya dia rindu bisa kembali bekerja. Saat membaca ini saya menangis, rasanya seperti apa ya? Seperti ada teman senasib sepenanggungan, saat itu sebagai ibu baru ternyata rasa kelelahan yang sering saya alami itu lumrah, Bu wina pun mengalami apa yang saya alami.  Namun saya juga seperti diingatkan betapa mulianya tugas mendidik anak dirumah dan hadiah surga yang akan kita dapat jika mampu menjalakannya dengan baik dan ikhlas.

Semuanya artikel dibuku ada sekitar 57 artikel dengan tulisan yang tidak terlalu panjang sehingga menurut saya buku ini sangat cocok untuk teman-teman yang baru akan memulai debutnya membaca buku-buku parenting. Biar ga terasa berat. Oh iya kalau tidak salah buku ke 2 dari seri Parenting ++ By Elly Risman and Family ini sudah terbit, tapi saya belum sempat beli bukunya.

  1. Buku Happy Little Soul karya Ibuk Retno Hening

Buku kedua yang saya baca adalah buku happy little soul karya ibuk Retno Hening. KIRANA, siapa coba yang ga kenal kirana? Si gadis kecil cantik, lucu, gemas pintar dan baik hati. Begitupun dengan ibunya, Ibu Retno adalah ibu yang pintar namun rendah hati. Begitu yang saya tangkap dari sering kepo instagram dan juga setelah membaca bukunya.

Saya membaca buku ini saat naoki usia 1tahun, setelah sering terkagum-kagum dengan cara ibuk retno mendidik kirana sehingga bisa menjadi anak yang ceria, pintar dan juga sangat berempati padahal usianya masih balita. Karena saya penasaran bagaimana cara ibuk mengajarkan kirana tetang empati, jadi saya memutuskan beli bukunya.

Setelah saya membaca bukunya. Wow ternyata yang saya dapat bukan hanya tentang bagaimana ibuk mengajarkan kirana tentang kebaikan sejak kecil, namun juga cara menstimulasi anak supaya lancar berbicara seperti kirana, tips bijak saat  screentime dengan anak, aneka ide bermain dan resep masakan. Ada juga tips mengajak anak bekerja sama dirumah sehingga anak tidak rewel tapi pekerjaan rumah tetap bisa selesai. Saya menjuluki buku ini sebagai buku parenting yang applicable, Banyak sekali tips parenting yang bisa saya terapkan dirumah dan hasilnya memang sangat terasa, terutama tentang cara stimulasi bahasa anak sehingga kemampuan berbicara naoki berkembang sangat bagus.

  1. Enligtening parenting

Saya membaca buku ini ketika usia naoki 1.5 tahun, ketika bicaranya mulai lancar dan sudah mulai mampu meniru perilaku saya sehari-hari. Sayangnya yang ia tiru bukan hanya perilaku baik saja tapi juga perilaku buruk yang secara tidak sadar sering saya tampilkan dalam keseharian. Saya merasa ada yang kurang tepat dengan pola asuh saya selama ini lalu memutuskan mencari solusinya melalui buku ini.

Buku ini menurut saya wajib dibaca oleh setiap orangtua yang ingin belajar parenting dari ilmu yang paling  dasar. Dibuku ini dibahas hal-hal yang menjadi pondasi dalam mengasuh anak sehari- hari seperti:

  • Prinsip dasar pengasuhan
  • Menjaga pontensi baik anak
  • Keteladanan oraangtua dalam mencontohkan hal-hal baik yang bisa ditiru anak secara konsisten dan kongruen
  • Pentingnya membuat visi misi keluarga supaya orangtua memiliki peta petunjuk dalam mendidik anak-anak dirumah
  • Pentingnya menyelesaikan emosi diri sebelum kita membantu anak-anak menangani beragam konflik dalam keseharian.

Dibuku ini juga dibahas gaya pengasuhan yang lumrah tapi ternyata salah kaprah seperti labelling, suka mencela anak, memuji secara berlebihan, suka memberi ancaman kosong dan lainnya.

Dibuku ini juga berisi teknik-teknik komunikasi efektif dalam pengasuhan. Salah satu teknik dalam buku EP yang menurut saya sangat membantu saya dalam mendampingi naoki sehari-hari adalah teknik framing dan reframing. Framing dan reframing membantu saya belajar memaknai ulang setiap kejadian yang saya alami secara positif sehingga tidak mudah tersulut emosi. Misalnya ketika saya sedang sibuk memasak, lalu naoki menumpahkan minum. Alih alih marah karena air tumpah, saya coba reframing kejadian tadi dengan mengubah mindset bahwa naoki sedang berusaha belajar minum sendiri dan air tumpah adalah konsekuensi dari anak yang sedang belajar, saya harus menghargai usaha belajarnya  bukan malah memarahinya.

Selain teori tentang EP, dibagian akhir terdapat kisah-kisah inspiratif para Alumni EP. Ceritanya sangat menginspirasi,saya bisa meneladani kisah para orangtua hebat ini dalam mengubah diri mereka menjadi orangtua yang lebih baik bagi anak-anaknya. Jadi memotivasi saya untuk ikut berubah jadi lebih baik juga.

  1. Buku jatuh hati pada montessori

Buku ini sebenarnya buku tentang metode pendidikan montessori tapi saya coba masukan ke list karena menurut saya buku ini banyak membuka wawasan saya tentang dunia anak anak. Juga membantu memahami tingkah laku mereka yang unik dan kadang ajaib melalui filosofi montessori seperti respect the child, follow the child, Sensitif Period, the absorbent mind dan lainnya. Dari buku ini juga saya tahu betapa pentingnya pendidikan anak di 6 tahun pertama atau masa golden age. Seringkali dimasa kanak-kanak terutama diusia TK,  kita sebagai guru atau orangtua  hanya berfokus pada mengajari baca tulis, padahal ada yang lebih penting dari pada itu yaitu bagaimana kita membentuk karakter baik pada anak. Jika kita bisa memaksimalkan pendidikan anak-anak diusia ini, terutama mendidik karakternya menjadi karakter yang mandiri, respect, empati dan lainnya maka saat besar nanti pendidikan  yang sudah tertanam di 6 tahun pertama tersebut akan membentuk kepribadian dirinya saat dewasa kelak.

Dibuku ini kita tidak hanya diajak memahami dunia anak-anak melalui filosofi montessori, juga menjawab beberapa pertanyaan dasar mengenai berbagai teknis pengajaran montessori, selain itu Bu Vidia, sang penulis,  juga sering menceritakan kasus-kasus yang berkaitan dengan anak-anak disekolah, kita akan paham tentang banyak sekali kesalahan penerapan pendidikan disekolah -sekolah konvensial jika dilihat dari kacamata montessori.

Dari semua 4 buku ini sebenarnya ada satu benang merah, hampir disemua buku membahas tentang anak terlahir sudah membawa potensi atau fitrah kebaikan, tugas kita sebagai orangtua hanya perlu menjaga dan mengarahkan agar anak-anak bisa terus berjalan pada jalan kebaikan hingga ia dewasa. Dan ada satu kunci utama dalam parenting yaitu KETELADANAN, dalam buku EP selalu dikatakan kita harus GO FIRST atau jalan duluan mencontokan ke anak, jika kita menginginkan anak yang soleh maka kita juga harus belajar jadi orangtua yang soleh, jika kita ingin anak-anak bersikap baik dan penurut ya kita harus bisa berbicara baik ke anak, tidak membentak atau berteriak. Didik anak dengan contoh nyata sehari-hari.

Oh ya terakhir,  beberapa teknik parenting dalam buku ini sudah saya coba pratikan dalam pengasuhan saya sehari-hari.  Saya jadi tau bagaimana cara mendisiplinkan anak tanpa perlu marah-marah dan teriak. Saya jadi tau cara yang baik menghadapi anak rewel atau tantrum tanpa perlu stress. Dan mungkin ini dampak paling besar yang yang saya rasakan selama 2 tahun ini terutama ke diri sendiri.  saya jadi secara tidak langsung berubah menjadi pribadi yang lebih baik, terutama dalam segi mengelola emosi diri dan memperdalam ilmu agama. Saya jadi mau belajar mengubah diri saya sendiri ke arah lebih baik, mau mengurangi sifat-sifat buruk saya dan mulai membiasakan bersikap positif. Semoga kebaikan dalam buku-buku ini juga bisa dirasakan oleh teman-teman agar bisa merubah diri jadi lebih baik lalu dicontoh oleh anak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *