Mengenal 4 Metode Pendidikan Anak Yang Populer Di Indonesia

Tahun 2017 ketika memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan fokus bersama anak di rumah, pelan-pelan saya mulai tertarik pada segala hal yang tentang parenting dan dunia anak. Ketertarikan ini saya wujudkan dengan giat mengikuti seminar parenting, bergabung di berbagai grup dan komunitas parenting, membaca banyak buku,  saya juga sempat mengambil kursus Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak selama satu tahun di salah satu lembaga PGTK di kota bandung.

Perenting dan dunia anak anak  adalah hal yang sangat baru untuk saya saat itu. Bersamaan dengan saya yang memang sedang belajar menjalani peran sebagai orangtua baru bagi putra semata wayang kami Naoki. Meskipun masih baru dan harus belajar mulai dari Nol lagi namun belajar dua hal ini ternyata sangat saya nikmati.

Dunia baru yang saya nikmati ini kemudian mengantarkan saya mengenal beberapa metode pendidikan anak. Seperti Charlote Mason, Waldrof, Montessori, Enligthening Parenting, dan Fitrah Based Education. Tidak hanya sekedar mengenal, namun mencoba menerapkan beberapa metode seperti EP ( Enligthening Parenting), Montessori, dan saat ini sedang mencoba menerapkan metode FBE (Fitrah Based Education) untuk anak kami.

Sesuai judul yang tuliskan diatas, kali ini saya mau berbagi sedikit pengetahuan saya tentang metode-metode ini, barangkali ada juga Bunda yang sedang tertarik mempelajari metode-metode ini.  Saya coba tuliskan satu persatu berikut ini :

1.Montessori

Metode Montessori pertama kali dikembangkan oleh Dr.Maria Montessori. Metode ini terkenal memiliki filosofi yang  pendekatannya berpihak pada anak (children centered). Beberapa filosofi yang children centered tersebut seperti respect the child yaitu bagaimana kita menghormati anak-anak sebagai individu yang memiliki potensi dan perasaan yang perlu dihormati layaknya orang dewasa, follow the child yaitu bagaimana dalam proses mendampingi anak belajar kita perlu mengikuti apa yang menjadi minat anak, Sensitif Period yaitu periode dimana ada saatnya anak memiliki sensitifitas pada hal-hal tertentu seperti bahasa, keteraturan, detail kecil dan lain-lainnya , the absorbent mind yaitu pikiran menyerap pada rentang usia 0-6 tahun sehingga menjadi fase yang baik untuk mengajarkan hal-hal baik pada diri anak.

Selain filosofi yang children centered metode ini juga memiliki 5 area pembelajaran yaitu:

  • Sensorial

Area untuk belajar mengasah sensori anak menggunakan material atau apparatus montessori. Contoh kegiatannya seperti berkegiatan menggunakan Pink Tower, Knobless Clinder, Colour Tablet, Metal Insert dan lain-lainnya.

  • Languange

Area untuk anak belajar menulis dan membaca menggunakan berbagai apparatus montessori seperti Sandpaper Later, Movable Alphabet dan lain-lainnya.

  • Mathematic

Area untuk belajar mengenal matematika. Pada area ini anak tidak hanya diajarkan tentang angka dan berhitung tapi juga matematika secara konsep menggunakan apparatus dari montessori seperti spindel box, card counter, golden beads dan lain-lainnya.

  • Culture

Area untuk belajar tentang dunia yang terbagi lagi dalam 5 sub area yaitu geography, zoology, botany, family dan history.

Metode montessori saat ini sedang sangat populer dikalangan orangtua di indonesia. Telah banyak sekolah-sekolah baru yang mengadopsi metode ini untuk diterapkan pada kurikulum mereka. Banyak pula komunitas-komunitas yang saat ini hadir guna mewadahi keinginan belajar yang tinggi dari orangtua terhadap metode ini. Komunitas tersebut diantaranya ada Indonesia montessori community (IMC) yang didirikan oleh Elvina Liem Kusumo  dan Indonesia Islamic Montessori Community oleh Zahra Zahira.

Selain belajar melalui komunitas jika Bunda tertarik untuk belajar lebih lanjut bisa melalui buku-buku berikut ini :

montessori

Buku-buku ini juga saya gunakan untuk bahan belajar tetang montessori selama 2 tahun terakhir .

2.Charlote Mason

Charlote Mason atau biasa disingkat menjadi CM, Seperti namanya pertama kali dikembangkan oleh seorang pendidikan perempuan asal inggris bernama Charlote Mason. Sama seperti montessori juga, metode ini memiliki filosofi pendidikan yang berpihak pada anak, seperti contohnya CM menganggap bahwa anak terlahir bukan sebagai kertas putih melainkan membawa potensi kebaikan. Namun tidak hanya kebaikan saja, anak terlahir membawa 2 sisi baik dan buruk. Tugas orangtualah yang perlu membimbing anak agar bisa terus berjalan pada jalan kebaikan. Melatih kebiasaan baik atau habbit training juga merupakan salah satu filosofi menarik yang ada pada metode ini.

Yang paling iconic dari CM adalah anak-anak perlu disuguhkan livingbook. Livingbook adalah buku-buku yang menyuguhkan inspirasi dari kisah-kisah terbaik guna menghidupkan ide-ide besar dalam diri anak, inspirasi dan ide yang akan mendorong anak melakukan hal besar dan inspriratif juga dalam hidupnya kelak. Selain livingbook dalam CM juga terdapat kurikulum yang dikenal dengan narasi.Narasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh anak untuk menceritakan kembali pengalaman atau mereproduksi hasil membaca buku dalam bentuk lisan atau tulisan. Bernarasi melalui lisan  untuk anak-anak dibawah usia 7 tahun sedangkan bernarasi melalui tulisan untuk anak berusia diatas 7 tahun yang sudah bisa baca tulis

Jika ingin memperlajari lebih lanjut tentang metode ini bisa mengunjungi website komunitas Charlote Mason Indonesia di www.cmindonesi.com atau bisa juga melalui buku yang ditulis oleh founder komunitas CM indonesia Ellen Kristi, buku tersebut berjudul Cinta Yang Berfikir. Cover bukunya dapat dilihat berikut ini:

CM

3.Enligtening parenting

Metode Enlightening Parenting atau EP sebenarnya bukan metode pendidikan yang memiliki kurikulum lengkap yang bisa diaplikasikan baik di rumah atau di sekolah formal seperti Montessori dan Charlote Mason. Metode ini merupakan sebuah metode pengasuhan (parenting) yang disusun berdasarkan Al-Qur’an, Hadist, Sirah, dan Psikologi Perkembangan berbasis riset maupun penanganan kasus-kasus dengan dibantu teknik-teknik Neuro Linguistic Programming (NLP) sebagai sarana pendukung.

Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Okina Fitriani, seorang Psikolog dan Master di bidang human resources yang mendalami bidang psikologi: Neuro-Linguistic Programming dan Brain Development. Metode ini ia perkenalkan dalam sebuah training di jakarta tahun 2014. Para orangtua yang merasakan manfaat besar dari metode  ini lalu membentuk EP alumni yang berinisiatif memfasilitasi pelaksanaan training ini agar bisa dipelajari dan aplikasikan oleh orangtua lainnya.

Dalam metode ini terdapat beberapa prinsip pengasuhan yang mirip dengan metode CM dan Montessori, yaitu bahwa anak terlahir membawa potensi baik. Potensi disebut dengan fitrah yaitu fitrah keimanan, fitrah karunia hidup, fitrah belajar,  fitrah kasih sayang, fitrah interaksi, fitrah tanggung jawab dan fitrah seksualitas. 7 fitrah ini perlu dijaga oleh orangtua untuk membentuk pribadi yang tangguh dalam diri anak. Untuk menjaga potensi baik ini orangtua memiliki tugas menjadi teladan bagi anak, serta mengingatkan dan memperbaiki.

Jika ingin lebih lanjut tentang metode ini bisa mengikuti trainingnya atau membaca buku karya Bu Okina dan Alumni EP berjudul The Secret Of Enlightening Parenting dan Anakku Tamu Istimewa.

Cover kedua buku tersebut dapat dilihat berikut ini :

EP

4. Fitrah Based Education

Fitrah based edcutaion merupakan metode yang baru-baru ini saya pelajari, oleh karenanya pada artikel ini saya tidak bisa  bercerita banyak mengenai metode ini. Yang saya ketahui metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Ustad Harry Santosa. Beliau adalah seorang praktisi pendidikan anak dengan metode fitrah based education sekaligus sebagai founder Millenial Learning  Center dan komunitas HEbAT (Home Education Based on Akhlak and Tallent).

Mirip seperti EP, Metode ini memperkenalkan tentang 8 fitrah yang dimiliki oleh manusia yaitu :

  • Fitrah keimanan
  • Fitrah Bakat
  • Fitrah Belajar dan bernalar
  • Fitrah Perkembangan
  • Fitrah Seksualitas dan Cinta
  • Fitrah Individualitas dan Sosialisasi
  • Fitrah Estetika dan Bahasa
  • Fitrah Fisik dan Indera

Bagaimana cara orangtua memaksimalkan ke 8 fitrah ini dalam pendidikan anak dapat dibaca di buku yang ditulis oleh beliau yaitu Fitrah Based Education.

Cover buku tersebut dapat dilihat berikut ini :

FBE
Sumber Gambar : fitrahbased.com

Itulah 4 metode pendidikan atau parenting yang saat ini populer dikalangan orangtua di indonesia. Semoga tulisan singkat saya mengenai 4 metode ini dapat menjadi jembatan para Bunda untuk mengenal dan memperlajari metode-metode ini lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *