Cokelat pemicu Asma Intermiten pada anakku

asma
Picture Source : Freepik.com

Sudah sejak juli lalu anak saya naoki sering mengalami batuk, batuk yang datangnya jarang dan sering terjadi hanya pada malam hari.  Kalau biasanya dia batuk lalu saya beri perawatan rumahan seperti obat batuk Muchos dan perasan lemon dan madu,  batuknya akan mereda dalam beberapa hari. Tapi entah mengapa batuk kali ini  sampai sebulan lamanya masih saja hilang timbul. Saat itu saya pikir karena  batuknya belum terlalu mengkhawatirkan dan Naoki saat siang hari juga masih aktif, makanpun masih lahap, belum perlu rasanya saya periksa ke dokter.

Dua bulan berlalu hingga bulan agustus 2019, batuk Naoki masih hilang timbul. Tapi intensitasnya semakin sering saat malam hari, saya juga agak merasa aneh ketika menimbang berat badan Naoki. Sejak bulan Juli kok tidak ada kenaikan, bertahan di 14,5 Kg. Padahal biasanya setiap bulan paling tidak berat badannya naik sekitar 200-300 Gram. Karena hati mulai was-was akhirnya saya memutuskan untuk memeriksaan Naoki ke dokter spesialis anak di RSIA Grha Bunda Bandung. Hasil diagnosa dokter sepertinya naoki mengalami alergi udara dingin karena batuknya sering terjadi di malam hari. Oleh dokter kemudian diresepkan beberapa macam obat termasuk antibiotik.

Beberapa minggu berjalan, obat dari dokter sudah habis tapi batuk Naoki masih tidak berhenti juga. Dan yang membuat saya sangat kaget  adalah berat badan Naoki turun hingga hampir 2kg. Sangat aneh menurut saya karena Naoki makannya masih lahap tapi berat badannya bisa turun hingga 2kg dalam sebulan.

Akhirnya saya dan suami memutuskan untuk membawa naoki ke RSIA Limijati Bandung. Setelah melewati banyak pemeriksaan di rumah sakit. Naoki sempat di diagnosa sakit TB Paru oleh salah  seorang dokter walaupun akhirnya setelah kami mencari second opinion ke dokter lain yaitu dokter Sri Sudarwati (SPA Sub Spesialis Paru Anak) ternyata naoki bukan sakit TB melainkan sakit Asma Interminten. Vonis sakit ini di kemukakan oleh dokter setelah memeriksa  gejala,  riwayat alergi dan dan juga memeriksa kembali hasil rotgen, test  mantoux dan hasil test darah Naoki.

Mungkin Bunda-bunda ada yang baru mendengar tentang Asma Interminten?  Sama, selama ini penyakit atau sakit asma yang saya ketahui ya asma seperti sesak nafas. Saya baru tahu kalau batuk pun bisa dikategorikan sebagai penyakit asma juga. Nah untuk mengenal lebih jauh tentang apa itu Asma Intermiten pada postingan kali ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan saya tentang Asma Interminten, bagaimana gejalanya dan mengapa cokelat bisa menjadi pemicu asma ini pada anak saya Naoki.

Apa Itu Asma Itermitem?

Asma intermiten adalah kelompok  asma yang memiliki tingkatan paling ringan dan munculnya sangat jarang. Berbeda dengan tingkatan  asma lain seperti asma presisten yang gejala seperti batuk atau sesak yang muncul setiap hari, serta mengganggu aktivitas. Asma intermiten munculnya sangat jarang, paling tidak hanya muncul batuk 2 kali dalam seminggu.

Apa saja gejala Asma Itermiten?

Gejala yang umumnya terjadi pada penderita Asma Intermiten adalah berikut ini:

  • Batuk hanya muncul sesekali atau dua kali dalam satu minggu
  • Sering terbangun ditengah malam
  • Lebih sering muncul batuk pada malam hari
  • Disiang hari batuk jarang kambuh dan tidak menggangu aktivitas sehari-hari
  • Terjadi penurunan berat badan
  • Memiliki riwayat alergi
  • Sering terdengar bunyi ‘”ngik ngik” saat bernafas

Gejala-gejala ini hampir semua terjadi pada anak saya naoki. Sejak bayi ia memiliki riwayat alergi pada udara panas yang bisa membuat badannya merah-merah seperti biang keringat di seluruh badan. Sejak sesudah sapih ia masih sering terbangun berkali kali saat tengah malam. Apalagi semenjak batuk, bangunnya menjadi sangat sering. Di siang hari batuknya jarang sekali muncul sehingga awalnya saya sering menganggap batuknya ini sudah sembuh padahal belum. Terjadi penurunan berat badan terjadi juga pada anak saya naoki. Terakhir saat batuk sedang muncul lebih sering nafasnya sering terdengar seperti berat dan sesak hingga berbunyi semacam “ngik-ngik”.

Penyebab Asma Intermiten?

Penyebab asma muncul umumnya disebabkan oleh turunan dari orangtua yang memiliki riwayat alergi, bisa juga disebabkan oleh bawaan dari lahir. Untuk kasus naoki seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, ia memiliki riwayat alergi sejak bayi dan juga ada riwayat turunan dari orangtua. Selain itu asma naoki juga disebabkan karena susu coklat. Iya, menurut keterangan dokter Sri Sudarwati. Makanan dan minuman yang mengandung cokelat bisa menjadi pemicu asma. Dan memang hampir  setiap hari naoki mengkonsumsi susu cokelat, tidak hanya susu cokelat naoki juga termasuk anak yang sangat gemar makanan manis seperti beng-beng, choki-choki dll  sehingga hal ini menjadi penyebab asmanya menjadi sering kambuh.

Mengapa coklelat bisa memicu alergi dan asma?

Melansir dalam laman filema.com dalam artikel berjudul asma dan cokelat. Makanan atau minuman yang mengandung cokelat umumnya tidak hanya mengandung cokelat murni saja. Ada susu, telur dan kacang-kacangan yang umumnya digunakan sebagai campuran cokelat. Saat terjadi reaksi alergi, protein yang ada dalam cokelat direspon sebagai ancaman dalam tubuh sehingga antibodi dan histamine menyerangnya, yang juga penyebabkan efek peradangan pada jaringan. Histamine diproduksi dijaringan paru-paru sehingga menyebabkan paru-paru meradang dan bengkak. Ketika paru-paru meradang maka akan menjadi kesulitan bernafas, yang memunculkan batuk.

Selain makanan yang mengandung cokelat, makanan lain yang  perlu dihindari adalah oleh penderita alergi Asma Intermiten adalah  makanan yang dingin seperti es atau eskrim dan  makanan yang mengandung MSG seperti misalnya chiki.

Mengapa alergi bisa membuat berat badan turun?

Masih menurut penjelasan dokter Sri S. Alergi bisa memunculkan rekasi  dalam tubuh seseorang dalam 3 area yaitu  hidung berupa pilek, dada berupa  batuk, dan kulit berupa bentol atau gatal. Alergi ini bisa menghambat aliran oksigen dalam tubuh, aliran oksigen yang tidak lancar ini akan mengakibatkan sulitnya darah mengalirkan nutrisi ke seluruh  tubuh. Ketika nutrisi tidak bisa terserap sempurna maka berat badan akan sulit bertambah.

Hal ini yang terjadi pada anak saya naoki, berat badannya tidak naik bahkan sempat turun drastis meskipun makannya tergolong normal dan lahap.

Apakah alergi bisa sembuh?

Menurut dokter Sri S, alergi tidak bisa disembuhkan karena alergi merupakan penyakit bawaan. Salah satu cara agar alergi atau asma ini tidak kambuh adalah menghidari pemicunya. Dalam hal ini orangtua sangat perlu melakukan observasi hal-hal apa yang bisa menjadi pemicu munculnya alergi. Jika dari makanan maka hindari agar anak tidak mengkonsumsi makanan seperti cokelat, eskrim atau makanan mengandung MSG. Jika pemicunya dari udara maka hindari lingkungan yang berdebu atau asap rokok.

Demikian Bunda sedikit cerita singkat yang bisa saya bagi mengenai Asma Intermiten yang diderita oleh putra saya Naoki. Jika mungkin putra -putri Bunda memiliki gejala yang sama, ada baiknya segera diperiksakan ke Dokter agar supaya bisa cepat mendapat penanganan dan asmanya tidak meningkat menjadi asma presisten.

 

4 thoughts on “Cokelat pemicu Asma Intermiten pada anakku

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *